Rabu, 29 Agustus 2012

Don't Love Me, Please! (3)


                   *DON’T LOVE ME, PLEASE! (3)*











          “Sakura!!!!” tiba-tiba seseorang mengagetkanku dari belakang. “Iiihhh… Bryan!!! Apaan sih? Untung makanannya nggak ku lempar ke wajahmu… Kakak dan adek ini sama saja sifatnya!” keluhku.

          “Hahaha… Sudah lama banget sih aku nggak lihat ekspresimu yang begini nih!” Bryan mencubit kedua pipiku. Aku balik mencubit kedua pipinya. “Aduh! Sakit juga ya…” Bryan melepaskan tangannya dari pipiku dan langsung memegang kedua pipinya.

          “Hahaha… Makanya jangan cubit-cubit dong” ejekku. “Sudah minggir dulu, aku mau mengantarkan makanan ini ke meja makan!” aku mengambil nampan yang telah siap dengan 3 piring hidangan makan malam. Bryan langsung minggir memberi jalan dan aku pun langsung membawanya ke meja makan.












*Di meja makan*
          Aku memberikan kepada mereka masing-masing satu hidangan makanan. “Hey, girl! What’s your name?” tanya seorang lelaki tampan bermata biru dan berambut coklat-kehitaman dengan model rambut paku.

          “My name is Sakura Airurando.” jawabku tersenyum. “Wow! Kamu orang Jepang?” tanya dia makin penasaran. “Hahaha.. No, no, no… Aku 100% asli orang Irlandia” jawabku tertawa kecil.

          “Ha??!!!” mereka bertiga terkejut keheranan mendengar jawabanku tadi. “Ok. I’ll go back to kitchen. See you” aku berbalik arah menuju dapur.












*Didapur*
          Ketika aku baru masuk ke dapur, Bryan sudah menghadangku secara tiba-tiba. “What?” tanyaku.

          “Kamu cepat akrab dengan mereka ya?!” Bryan memasang wajah kecewa. Aku ‘tak tau mengapa Bryan berekspresi wajah seperti itu. “Karena kamu telah mengajariku kan untuk selalu ramah?” tanyaku balik.

          “Tapi, sepertinya Mark menyukaimu” Bryan menatapku dengan ekspresi yang tidak dapat ku mengerti. “So what? I don’t care. Aku pun ‘tak tau yang mana Mark. Sudahlah Bryan…” aku menyentuh pundak Bryan lalu pergi ke kamar.

          “Tolong jangan buat aku berharap lagi padamu, Bryan. Jangan bersikap dan berekspresi wajah seperti itu lagi terutama dihadapanku. Hatiku jadi sakit bila mengingat bahwa aku harus meninggalkanmu.” tangisku dalam hati sambil masih berlari menuju kamar dengan menahan air mata.












*Dikamar*
          Aku masih menahan air mataku. Aku ‘tak ingin orang lain melihatku menangis. Cukup aku saja yang tau kalau aku sedang sedih sekali. Cukup ku pendam sendiri saja perasaan hati yang pedih ini.

          “I cry silently, I cry inside of me, I cry hopelessly, ‘cause I know I’ll never breathe your love again…” aku bernyanyi dengan nada rendah menyenandungkan isi hatiku.

          “Sakura?!” tiba-tiba Suzane datang.

          “Aku mencarimu kemana-mana, ternyata kamu melanjutkan skripsi-mu. Ayo, teman Kak Bryan mengajak kita naik kuda” Suzane menutup labtop-ku, lalu menarikku ke luar. (Itu udah di save atau belum ya?? -_-‘)












*Dihalaman belakang Villa*
          Halaman belakang Villa memang sangat luas, sekitar 3x lipat lapangan sepak bola. Disekitar halaman juga masih tertata rapi pepohonan-pepohonan yang hijau, membuat udara makin terasa sejuk.

          “Sakura, aku main duluan ya?” Suzane menaiki seekor kuda berwarna coklat. Aku hanya tersenyum.

          “Kamu bisa naik kuda?” tanya lelaki yang tadi malam mengintrogasiku di meja makan. (Introgasi?? O.o)

          “Kalau naik mungkin aku bisa, tapi kalau mengendalikan kuda aku nggak bisa sama sekali deh…” jawabku.

          “Hahaha… Ayo, naiklah! Biar ku ajarkan padamu cara mengendalikan kudanya. Tenang saja, aku bisa menahan diri kok” lelaki itu mengulurkan tangannya dam memintaku naik ke kuda berwarna putih ini yang sedang dia tunggangi. (Menahan diri?? o.O)

          “Oke” aku mencoba menaiki kuda putih ini.

          Lelaki ini mengajariku cara menunggangi kuda sampai cara mengendalikannya. Dia orang yang sangat baik. Aku merasa senang dapat menunggangi kuda untuk pertama kalinya. Dan pada akhirnya pun aku bisa mengendalikan kuda walau masih grogi.

          “By the way, what’s your name?” tanyaku pada lelaki bermata biru indah itu. “My name is Mark Feehily, but please call me Mark” jawabnya tersenyum indah. Aku menyukai lesung pipi yang dimilikinya yang membuatmu makin terlihat menawan.

          “Thanks ya, Mark. You’re a good teacher” aku dan Mark turun dari kuda. “My pleasure, honey” Mark pergi membawa kuda putih tersebut. (Honey??!! o.O?!) (#TeamFeehily yang nyiapin golok)

          “Mark memanggilku ‘honey’? Apa benar yang dikatakan Bryan bahwa Mark menyukaiku. Hah, sudahlah itu tidak penting. Mungkin Mark hanya mencoba akrab denganku” gumamku dalam hati.

          Saat aku berbalik arah tiba-tiba… “Sudah ku duga. Aku mohon kamu jaga jarak dengan Mark ya…” pinta seseorang memohon padaku dengan tiba-tiba. (^-^)











#Lanjut next time ya ^-^
#Thank you so much for reading my story (^-^)
#I’m sorry if my story make you feel boring (^-^)v

5 komentar:

Unknown mengatakan...

sejauh ini, ceritanya bagus kak, menarik dan fresh. Pendeskripsiannya juga udah mulai padat, cuma ada beberapa kalimat yang kurang efektif atau berulang-ulang. kemudian di part 3 ini, alur terakhirnya kurang ngerti, ketika mark manggil dia honey tiba-tiba. (atau aku kurang connect ya?) terus, pendeskripsiannya ditambah bagian sakura mau naik kuda juga. bisa juga ditambah pakai percakapan. pertama aku kira yang ngomong itu suzanne, ternyata sakura yang ngomong pas ditanya mark. but, it's okay. intinya aku suka kak :) lanjutkan!

Unknown mengatakan...

Hahaha.. Thanks ya de' :)
kayaknya memang kamu kurang connect dehh :)
bukankah kata 'honey' itu di barat bukan suatu kata yg hanya diucapkan pada kekasih, mungkin aja Mark lupa kalau dia baru akrab dengan Sakura atau mencoba akrab.. hehehe.. pikir sendiri dehh.. ntar kalau dikasih tau jadi bocor dehh :)

Unknown mengatakan...

oke, sekarang udah jelas, untuk yang sakura naik kuda tadi ya kak, pas bagian antara suzanne bilang, Sakura, aku main duluan ya?” Suzane menaiki seekor kuda berwarna coklat. Aku hanya tersenyum. terus mark berucap, "Kamu bisa naik kuda?” tanya lelaki yang tadi malam mengintrogasiku di meja makan. itu dekat sekali, dan mungkin sebagian para pembaca akan mengira yang dibilang mark itu suzanne, padahal dia nanya ke sakura, right?

Unknown mengatakan...

Bagus2,,,
kka ga bisa ngasih kritik or saran cos kka jg msh bljar,,,
tp yg jlas critanya bgus,,, :-)

Unknown mengatakan...

@Nabilah : oke oke dek..
makasih ya sarannya :)
tolong baca yang baru ya :) makasih :)



@Ka vino : thanks ka.. tolong baca part barunya ya kak :) makasih :)