*DON’T LOVE ME, PLEASE! (4)*
Saat aku berbalik arah
tiba-tiba… “Sudah ku duga. Aku mohon kamu jaga jarak dengan Mark ya…” pinta
seseorang memohon padaku dengan tiba-tiba.
“Bryan? Why? He’s a good man” tanyaku heran. “I won’t you
beside him again. I’m jealous” jawab Bryan to the point. Jawaban Bryan
membuatku menjadi makin nervous. Aku ‘tak tau harus senang atau sedih. (#TeamMcfadden
prepare parang)
“Tapi, bukankah kamu pernah berkata bahwa kamu sendiri
tidak menginginkan ada hubungan lebih jauh antara kita?” tanyaku balik to the
point. “Iya, memang.” Bryan terlihat salah tingkah.
“Lalu, bukankah itu menjadi hak diantara aku dan Mark?
Maaf, Bryan. Tapi, kamu sama sekali tidak memiliki hak di masalah ini” aku
berbalik pergi meninggalkan Bryan yang terlihat sedih.
“Don’t be sad, Bryan. Please… I won’t see you sad. I’ll
also be sad if you sad. I’m sorry Bryan, but I must do it. One thing again, I
love you so much Bryan Mcfadden.” aku menatap Bryan dari balik jendela di
Villa. Tanpa terasa air mataku perlahan menetes satu-persatu.
Aku langsung berbalik arah lalu berlari ke kamar.
*Dikamar*
“I’m sorry, Bryan. I’m sorry, God. Aku telah membohongi
hatiku sendiri, tapi inilah cara agar aku dapat pergi dengan tenang” tangisku
dalam hati.
“Sakura?” Suzane tiba-tiba masuk. “Sakura? Do you crying?
What happen? That’s about my brother, Bryan?” Suzane menutup pintu dan langsung
duduk disamping tempat tidurku.
Aku menghapus air mataku. “No, I’m not crying. Tadi, ada
seekor serangga yang masuk ke mataku. Sudahlah, lupakan saja. I’m very tired
now, I want go to sleep now.” aku menarik selimutku. (Ketahuan bohongnya -_-)
Suzane hanya menghela nafas lalu pergi ke luar, entah
kemana. “I’m sorry, Suzane. Maaf, tapi aku memang ‘tak ingin ada yang tau dulu.
Cukup aku dan Kak Edward yang tau sebenarnya” sesalku dalam hati.
*Esok harinya*
Aku turun dari tangga dan menuju meja makan. Kebetulan aku
bertemu dengan seorang cowok tampan bermata hijau. “Hay, Sakura. Morning!” sapa
cowok itu padaku. (Westlifers udah pada tau yaa… ~.~)
“Morning! Umm… Sorry, I don’t know what’s your name…”
jawabku. “Ups… I’m forget to introduce myself. My name is Shane Steven Filan,
but you can call me Shane.” Dia memperkenalkan diri dan tersenyum lembut
seperti seorang pangeran.
“Shane? Ok. Nama itu sangat cocok untukmu. Kamu itu seperti
pangeran yang memiliki sinar terang dan indah, ‘shine’” pujiku padanya. (Sekaranh
#TeamFilan siapin pedang)
“Hahaha.. Thank you, princess. I think you’re very
beautiful likes ‘Sakura’ flowers” dia balik memujiku.
“Hahaha.. Kamu terlalu berlebihan, Shane. I’m not a beauty
girl.” jawabku merendah. “Hahaha.. Hanya katamu kan? Ayo ikut aku sebentar”
Shane menarik tanganku.
*Diparkiran mobil*
Shane menarik lembut tanganku sampai ke tempat parkir
mobil. Shane melepaskan tanganku ketika berhenti di sebuah mobil berwarna hijau
terang.
“Masuklah, Sakura!” pinta Shane. “Kita mau kemana? Mereka
pasti khawatir mencari kita. Lagipula kita kan belum sarapan” aku mengelak.
“Sudah, ikuti saja perintahku. Today will be a great day.”
Shane membuka pintu mobilnya. “Ok, I hope you can promise to me” aku masuk ke
dalam mobil Shane. “I’m promise” ucap Shane sebelum menutup pintu mobilnya.
*Didalam butik*
“Kenapa kita ketempat ini, Shane?” tanyaku. “Sshhh… Diam
saja dan ikuti apa yang aku mau” perintah Shane.
Shane menggenggam tanganku dan memilih-milih gaun dan aku
‘tak memperdulikan itu. “Hmm… Gaun yang ini sepertinya cocok sekali” Shane
memanggil pelayan butik tersebut dan menunjuk gaun cantik dipaling pojok atas
yang bertuliskan ‘Limited Edition’.
“Sekarang ikut aku lagi!” perintah Shane. Aku masih ‘tak
menjawab sepatah kata pun. Setelah mengambil gaun yang dia pilih tadi dan
membayarnya, Shane mengajakku lagi entah kemana. (^-^)
#Lanjut next time ya ^-^
#Thank you so much for reading my story (^-^)
#I’m sorry if my story make you feel boring (^-^)v
#Thank you so much for reading my story (^-^)
#I’m sorry if my story make you feel boring (^-^)v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar