*BEST FRIEND OR LOVE (13)*
“Mark?! Emma?! Apa yang terjadi? Kenapa kalian berpelukan?”
tiba-tiba seseorang datang dan membuat aku dan Mark melepas pelukan kami karena
terkejut.
“Nicky?!” Bryan, Kian, dan Shane tiba-tiba juga datang.
“Bryan, ini sebenarnya ada apa sih?” tanya Nicky pada
Bryan. “Umm… Nggak ada apa-apa kok. Ini sudah larut malam. Ayo kita pulang,
Emma, Nicky!” Bryan menarik tanganku.
“Bryan, mengapa kamu berbohong pada Nicky?” bisikku ke
Bryan. “You don’t know. Bisa jadi gawat banget kalau Nicky sampai tau yang
sebenarnya” Bryan berbisik padaku.
“Hey! Apa yang kalian bicarakan? Sebegitu rahasianya kah
hingga aku tidak boleh tau?” tanya Nicky heran. “Nothing. Kita tidak
membicarakan hal apa pun” jawabku dan Bryan bersamaan sehingga membuat Nicky
terlihat semakin heran.
*Didalam mobil Bryan*
“Emma… Bryan…” Nicky memanggil namaku dan Bryan. “Yes,
kenapa Nicky?” tanyaku. Sedangkan Bryan masih fokus ke arah jalan karena Bryan
merasa masih belum terlalu hapal jalan pada malam hari. (Kasihan dikacangi
Bryan ~,~)
“Umm… Ternyata naik menggunakan lift itu tidak ada enaknya
samasekali…” raut wajah Nicky jadi berubah. (Westlifers : Sudah tau!)
“Ha! Kamu takut naik menggunakan lift, Nicky?!” tanyaku
bersamaan dengan Bryan lagi.
Bukannya menjawab pertanyaanku dan Bryan, Nicky malah hanya
tertunduk lemas. Aku dan Bryan tertawa heran pada Nicky yang takut menggunakan
lift. Aku yang duduk di jok tengah berusaha menahan tawaku dan bergeser ke
belakang Nicky agar ‘tak menyinggung atau menyakiti perasaan Nicky.
“I know it’s very funny, but I’m really really scared…”
Nicky masih menunduk lemas menutupi wajahnya yang malu.
“I’m sorry, Nicky. Aku ‘tak bermaksud menyinggungmu. Setiap
orang punya ketakutan tersendiri terhadap sesuatu kok.” aku memeluk Nicky dari
belakang dan berusaha menenangkannya. “Thanks so much, Emma. Aku senang
mendengarnya” Nicky tersenyum.
“Uhuk… uhuk… ehem… So sweet banget yaa…” Bryan pura-pura
terbatuk. Nicky memukul lengan Bryan. “Aduh!” Bryan mengeluh kesakitan.
“Nicky, kalau mau mukul itu sebelumnya lihat-lihat dulu
dong. I’m driving now. Kalau mobilnya nabrak gimana? Kalau kamu kenapa-kenapa
sih nggak apa, tapi kalau Emma yang kenapa-kenapa gimana?” Bryan ngomel.
“Hahaha… Sudah… Sudah… Kalian berdua jangan kayak anak
kecil dong, kalian kan sudah dewasa tau. Bryan kamu fokus aja ke jalan dan
nggak usah ganggu Nicky lagi. Nicky juga diem aja nggak usah ganggu Bryan yang
lagi nyetir.” aku menengahi permasalahan mereka.
“Iya, Mommy!” jawab mereka serentak.
“Iihh… Kalian berdua ngeselin banget sih. Aku kan cuma
ngasih tau. Lagipula aku kan lebih muda dibandingkan kalian” aku mengeluh.
Nicky dan Bryan hanya tertawa mendengar keluhanku.
*Didepan rumahku*
Aku keluar dari mobil Bryan. “Thanks, Bryan. Bye Bryan, Bye
Nicky. See you next time.” Aku mengucapkan salam perpisahan pada Bryan dan
Nicky.
Dari dalam mobil, mereka hanya melambaikan tangan. Aku pun
melambaikan tanganku hingga mobil Bryan ‘tak nampak lagi. Aku pun masuk ke
dalam rumah.
*Sebulan Kemudian*
“Emma! Waiting me, please!” Mark berlari mendatangiku. “Why
you run, Mark? What happen?” tanyaku.
“Seminggu lagi ulang tahunmu kan?” tanya Mark balik. “Umm…
Yap, Why?” aku bertanya balik pada Mark.
“I’ve a big fantastic surprise for you.” jawab Mark. “Wow!
A surprise? What is that?” tanyaku lagi.
“Secret! Namanya juga surprise, jadi nggak boleh dikasih
tau dulu ya…” Mark tersenyum nakal. “Pelit banget sih.” aku mengeluh. Mark
hanya tertawa senang karena berhasil membuatku penasaran. (Aku juga mau… u,u)
*Diruang kelas*
“Ciee yang datang bareng Mark” Bella menyenggolku. “Iihh…
apaan sihh? Kamu jealous ya? Bilang aja kamu ingin juga.” aku tersenyum jahil
padanya. (Maksudnya yang beginian lohh -> [:P])
“Iihh… Kamu ini pintar membalikkan keadaan.” Bella terlihat
manyun. “Hehehe… Maaf, Bella.” aku memeluknya dari samping.
“Iya deh aku maafin sahabatku yang paling cantik tapi jahil
ini.” Bella mencubit kedua pipiku. “Aduh! Jahat banget sih! Nanti aku tambah
tembem” aku mengeluh dan memegang kedua pipiku.
“Emma, ulang tahun kita kan berbarengan. Gimana kalau
dihari itu kita seharian berdua untuk merayakan ulang tahun kita berdua?” Bella
menggaet tanganku.
“Umm… It’s not a bad idea. Aku setuju deh.” aku tersenyum
pada Bella. “Yes! You’re my angel, Emma. Thanks” Bella bersorak gembira.
Tanggal ulang tahunku memang kebetulan sama dengan Bella.
Banyak yang bilang kalau tanggal ulang tahunnya sama itu banyak juga kesamaan
pada kedua orangnya, tapi tidak denganku dan Bella. Sifat aku dan Bella sering
bertolak belakang. Jalan fikiran aku dan Bella pun kadang berbeda.
*Didalam mobil Daddy*
“Dear, Mom and I want make a birthday party for you. Jadi,
kami akan mengajakmu liburan walau hanya 3 hari. Daddy akan meminta izin
untukmu 4 hari dan Daddy akan mengambil cuti 4 hari juga agar kita tidak
terburu-buru. Kita berangkat sehari sebelum ulang tahun kamu dan pulang sehari
setelah ulang tahunmu.” Daddy membuka pembicaraan.
“Holiday?! Kita akan pergi kemana, Daddy?” tanyaku. “We’ll
go to Paris.” jawab Daddy.
“It’s a great idea, Daddy. I love it.” aku tersenyum
bahagia.
Tapi, bagaimana dengan Bella? Aku kan sudah janji kepada
Bella kalau aku akan menghabiskan hari ulang tahunku bersamanya. Bagaimana
dengan Mark juga? Tiba-tiba aku memikirkan janjiku yang telah kubuat bersama
Bella dan juga Mark yang sudah membuatkanku sebuah kejutan.
“God, I want go to Paris. But, I want Bella always beside
me in my birthday. And I want see what’s the surprise from Mark to me.” kataku
dalam hati.
“God, please give me the easy way out” doa-ku didalam hati.
(^-^)
#Anggap aja lagi pake full
b.ing ^-^
#Dilanjutin Part.14 di next time yaa… (^-^)
#Thanks for reading and Sorry if this story make you feel boring (^-^)v
#Dilanjutin Part.14 di next time yaa… (^-^)
#Thanks for reading and Sorry if this story make you feel boring (^-^)v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar