*DON’T LOVE ME, PLEASE!*
Namaku Sakura Airurando. Kalian pasti berfikir bahwa aku
adalah anak keturunan Jepang kan? Itu salah, aku 100% berdarah Irlandia.
(Readers : Kok Bisa? O.o?)
Nama Sakura diberikan oleh kedua orangtuaku karena aku
lahir di Jepang pada saat bunga sakura sedang bermekaran dengan indahnya.
Sedangkan arti margaku, Airurando adalah Irlandia karena aku keturunan
Irlandia. Kakek dan Nenek dari ayahku tinggal dan menetap di Jepang, itulah
sebabnya nama keluargaku ikut berubah menjadi berlogat Jepang.
Kini aku tinggal kembali di Irlandia. Aku memang lahir di
Jepang, namun kedua orangtuaku kembali ke Irlandia dan menetap di Dublin yaitu
ibukota Irlandia.
Aku anak bungsu dari 3 bersaudara. Kakak pertamaku adalah
seorang pria, namanya Edward Airurando. Kak Edward paling senang menjagaku,
padahal aku sudah bukan anak kecil lagi. Umur aku dan Kak Kate berbeda sekitar
hampir 5 tahun. Lalu kakakku yang satunya lagi adalah seorang wanita, namanya
Kitty Airurando. Kami memanggilnya Kate karena dia lebih suka dipanggil Kate
daripada Kitty. Wajah Kak Kate sangat cantik dan manis. Umur Kak Kate dan aku
hanya beda 1 tahun 2 bulan saja. (Dekat banget umurnya yaa ^-^)
Itulah sebagian kecil tentangku.
“Sakura!!” tiba-tiba mengagetkanku yang sedang menunggunya
membeli ice cream. Suzane adalah sahabatku semenjak kami masih bersekolah di
jenjang Junior High School.
“Suzane! Jangan ngagetin terus dong! Kamu itu lama-lama
mirip Jin tau yang suka muncul tiba-tiba trus ngilang deh tiba-tiba..” aku
mencubit kedua pipinya. “Aduh! Iya iya ampun dehh.. maaf.. Masa sih wanita
secantik aku gini dibilang mirip Jin?!” Suzane mengeluh dan membanggakan
kecantikan yang dia miliki sembari memberikan ice cream rasa coklat kesukaanku.
“Hahaha… Narsis banget! Thanks ya…” aku mengambil ice cream dari Suzane. (Itu
ice cream favorite aku juga… jadi pengen… beli ach… u.u)
(Oke… Lanjut habis makan ice cream… pengen yaa?? ^-^) “By
the way, tadi yang menelpon kamu itu Kak Edward lagi ya?” Suzane menoleh ke
arahku yang masih asik memakan ice cream. “Tau aja” jawabku santai.
“Kak Edward itu kenapa sih nggak percaya banget ke aku?
Kita kan sahabatan sudah 7 tahun.” Suzane mulai mengeluh lagi.
“Hahaha… Don’t ask to me! Kamu tanya aja langsung ke
orangnya sana.” Aku tertawa mendengar ocehannya.
“Huh! Tapi, jujur saja aku agak iri denganmu. Andaikan saja
Kak Bryan itu sedikit lebih seperti Kak Edward, pasti nggak bakal nyebelin
deh!” Suzane masih saja mengeluh. “Hahaha… Biar begitu, Bryan adalah kakakmu”
jawabku.
“Iya sih… By the way, besok pasti jadi kan?” Suzane
menghadang jalanku. “Iya, Kak Edward akan mengantarku ke rumahmu besok”
jawabku. “Yes! Aku tunggu loh…” Suzane bersorak senang. Aku hanya tersenyum.
*Keesokan harinya*
“Are you sure, Sakura?” Kak Edward bertanya padaku dengan pertanyaan
yang sama dan terus diulang-ulang sejak dari rumah. “Iya, Kak. Kan kakak
sendiri yang bilang kalau janji itu harus ditepatin. Bye and see you again,
Edward” aku menutup pintu mobil lalu melambaikan tangan seraya tersenyum kepada
Kak Edward. (Super protect :D)
‘Ting! Tong!’ aku menekan tombol bel rumah Suzane. ‘Tak
berapa lama kemudian ‘Cklik’ seseorang membuka kunci pintu rumah. Ternyata
Bryan yang membuka pintu.
“Oh, Sakura. Come in. Suzane ada dikamarnya, langsung saja
naik ke atas.” Bryan mempersilahkanku masuk. “Thanks” jawabku singkat.
Aku merasa detak jantungku berdetak cepat. Aku juga merasa
wajahku mulai merah merona. Aku pun langsung menaiki tangga menuju kamar Suzane
dilantai atas.
‘Tok! Tok! Tok!’ “Suzane?!” aku mengetuk pintu kamar
Suzane. ‘Tak berapa lama kemudian Suzane membuka pintu kamarnya. “Sakura, come
in!” Suzane mempersilahkanku masuk ke kamarnya.
*Dikamar Suzane*
“Suzane!!! Kamu tega banget sih! Pasti kamu sengaja kan?!”
aku memukul lengan Suzane perlahan.
“Hahaha… But now you feel so very happy, right?” Suzane
mengerjaiku. “But I’m so nervous! I’m very shy!” ucapku menutup wajahku yang
mungkin sudah memerah dengan menggunakan kedua tanganku.
“Suzane, let’s go! We haven’t a long time again now!” Bryan
membuka pintu secara tiba-tiba. Hal itu membuat aku dan Suzane langsung
terkejut seketika dengan kedatangan Bryan.
“Ketuk dulu dong pintunya sebelum masuk! Ok, I’m ready.
Come on, Sakura!” Suzane menarik tanganku. “Eit! Awas ya kalau kamu begitu
lagi, aku nggak akan pernah mau ke rumahmu lagi loh!” aku menarik lengan Suzane
sambil membawa koperku. “Ngancem nih? Iya deh nggak bakal terjadi lagi kok..”
Suzane lalu tertawa. (Suzane mirip Bryan kan... ^-^) -> {nanya ke para Westlifers}
*Dimobil Bryan*
“Pasti senang banget ‘kan bisa ketemu Bryan setiap hari
selama sebulan?” Suzane berbisik padaku. “Iih! Suzane! Apaan sih?!” aku
mengelak.
Aku melihat seorang pria yang duduk disebelah Bryan yang
sedang mengemudi. Wajahnya sangat manis dan imut, seperti wajah seorang bayi. “Wow!
Who’s his name?” tanyaku dalam hati. (^-^)
#Lanjut next time ya ^-^
#Thank you so much for reading my story (^-^)
#I’m sorry if my story make you feel boring (^-^)v
#Thank you so much for reading my story (^-^)
#I’m sorry if my story make you feel boring (^-^)v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar