*BEST FRIEND OR LOVE (15)*
“Emma!” Suara Bella membuatku takut. Aku pasrah bila Bella
memang akan marah padaku. Tapi, aku harap itu tidak terjadi.
“Emma, aku pikir kamu bakal menepati janjimu. Seharusnya
kamu membatalkannya sejak awal bukan hari ini yang tinggal 2 hari lagi!” Bella
marah padaku. Aku tidak berani menatap wajah Bella. Aku tau ini semua memang
kesalahku.
“I’m sorry, Bella. I know it’s my wrong. Daddy juga baru
memberitahukanku setelah aku membuat janji denganmu.” aku menundukkan wajahku
& tanpa terasa air mataku menetes membasahi kedua pipiku.
“Kenapa kamu menerima janji dengan Mr. Nightwater? Bukankah
dia hanya ayah tirimu, dia bukan ayah kandungmu bukan?” Bella memukul meja.
Kata-kata Bella membuat amarahku langsung naik dalam sekejap.
Tanpa
mendengar perkataan Bella lagi… “Lalu kamu siapa? Apa kamu anggap dirimu itu
lebih penting dan lebih berharga dari Daddy? Aku kenal Daddy lebih lama dari
aku mengenalmu! Aku menyayangi Daddy lebih awal dari aku menyayangimu! Aku
tidak perduli dia orangtua kandungku atau bukan! Yang aku perdulikan seberapa
besar perhatian dan kasih sayang dia terhadapku! I’m very so much love My Daddy
and I hate you, Bella!” aku ‘tak memperdulikan lagi orang-orang yang melihat
kearah aku dan Bella.
“What
happen, Emma? Bella?” Kian datang merangkul pundakku dari belakang.
“Ok.
Now you hate me. I just want you to know, I hate you too Emma.” Bella pergi
meninggalkanku. Kali ini Bella memang keterlaluan.
“Emma,
what happen? Kian?” Bryan dan Nicky datang kepadaku dan Kian dari segerombolan
orang-orang yang melihatku. “I don’t know, too” Kian mengangkat kedua bahunya
secara bersamaan.
Aku
memeluk Nicky, lalu menangis dipelukannya. Nicky yang kaget melihat reaksiku
tetap memelukku juga dan mengelus-elus rambutku dengan lembut, membuatku semakin
nyaman dipelukannya dan tetap menangis untuk mengeluarkan isi hatiku.
Bryan
dan Kian juga kaget melihatku memeluk Nicky dan menangis di pelukkannya.
“Sudah! Ini bukan tontonan yang seru. Bubar! Bubar dari sini semuanya
sekarang!” Brian dan Kian mengusir para mahasiswa yang melihat aku dan Bella
berdebat.
Aku
masih menangis dan terus menangis memeluk Nicky. “Brian, Nicky aku sangat tau
ini bukanlah waktu yang tepat untuk cemburu. Karena itu lebih baik aku pergi
dan tolong beri tau aku kalau Emma sudah cerita apa masalahnya.” Kian pun
melangkah pergi meninggalkan kami bertiga. (Kian masih bisa baik walau jealous
ya ^-^)
‘Bruakk!’
“Aduhh!” suara Kian terdengar meringis kesakitan membuat aku Nicky, dan Brian
terlonjak kaget seketika. “Nicky, kamu temani Emma disini dan biar aku yang
melihat apa yang terjadi dengan Kian” Bryan berlari keluar. (Kebiasaan Kian
kalau sudah jealous ~(O.O)~)
“Ok,
do you want to cry again, honey?” Nicky menatapku lembut. Aku hanya
menggeleng-gelengkan kepalaku. “Hmm.. Syukurlah… Now, please tell me what
happen? May I help you?” Nicky mengikutiku duduk.
Aku
hanya terdiam. “This is about your birthday? or about Paris?” Nicky mencoba
meyakinkan rasa penasarannya. “Awalnya memang benar dan aku tau, and I know
it’s all my wrong. Tapi, dia berujung menjelek-jelekan Daddy dan aku tidak bisa
terima itu.” aku menatap Nicky yang masih mengelus-elus rambutku dengan lembut.
“Hmm…
Dari dulu kamu tidak pernah berubah, selalu membela orang yang dicela. Kamu memang
benar membela Mr. Nightwater, tapi bukanlah lebih baik kamu lebih dulu
memberitahukannya dengan cara yang sedikit lebih lembut?” Nicky tersenyum
seraya tetap mengelus-elus rambutku.
“You
alright, Nicky. Sorry, aku tidak bisa mengendalikan emosi ku” aku memeluk Nicky
dan tersenyum. “No problem, honey.” Nicky menarikku ke dalam pelukannya
kemudian dia memelukku sangat erat dan aku pun hanya terdiam. (Team Byrne nggak
boleh jealous lohh yaa :D)
*Keesokan harinya*
Hari ini adalah kesempatan terakhirku memberitahukan Mark
tentang kepergianku ke Paris. Tapi aku ‘tak menemukan Mark dari kemarin di
Universitas Summerhill College ini.
Aku melihat jam ditanganku. Waktu telah menunjukkan pukul
10:10. Sudah 3 jam aku mencari Mark, tapi ‘tak kunjung ku temui juga dirinya.
Sedangkan aku harus berangkat pukul 10:30 karena pesawatku lepas landas pukul
12:00, kata Mom berangkat jam setengah 11 supaya tidak terlambat atau takut
terkena macet.
Akhirnya aku hanya menuliskan sepucuk surat kepada Mark :
“ Mark, maaf aku tidak bisa memenuhi janji ku kali ini. Mom and
Daddy mengharuskanku untuk ikut bersama mereka ke Paris tepat dihari ulang
tahunku. Maaf aku tidak bisa memberitahukanmu secara langsung karena waktu yang
ku miliki tidak mencukupi. Aku akan menundanya sampai aku kembali dari Paris.
Once again, Sorry Mark. See you J
By : Emma Nightwater”
Aku mencari Kian diruang kelas. Untungnya aku dapat
menemuinya disana sedang bercengkrama dengan temannya. Saat aku menuju bangku
tempat Kian, aku sedikit melirik kearah Bella dan ternyata Bella mengacuhkanku.
Aku terima, Bella pasti masih marah padaku. Aku akan membiarkannya berfikir
tenang.
“Kian, tolong berikan surat ini pada Mark ya… Bye and see
you next time, thanks before ya” aku memeluk Kian lalu berlari menuju gerbang
tanpa mendengarkan perkataan Kian yang kebingungan.
*Dimobil adik Daddy*
“Are you ready, Dear?” Daddy bertanya padaku untuk kesekian
kalinya dengan pertanyaan yang sama. “I’m ready, Daddy” ucapku meyakinkan.
“Sudah memberitahukan temanmu itu bernama.. siapa yaa..
kalau Mom tidak salah namanya Zine, eh bukan.. Zayn, eh no no no.. He’s name
is..” Mom berpikir keras. Memang sifatku yang sering lupa nama orang yang baru
dikenal itu diturunkan oleh Mom. “Shane!” jawabku dan Daddy serempak yang
membuat kami semua tertawa didalam mobil. (Zayn kan personil 1D, memang anak
dan ibu ini sifatnya sama. Hahaha :D)
*Didalam Pesawat*
“My little angle, you don’t answer my question. Kamu sudah
berpamitan pada Shane atau temannya yang tinggi besar dan tampan itu ?” Mom
menggenggam tanganku. “Hahaha… maksud Mom itu Mark?” tanyaku balik.
“Oh, iya. Namanya Mark, tadi Daddy juga ngomong begitu.
Kamu sudah pamitan padanya?” Mom berbalik bertanya padaku lagi. “Umm… Nothing,
Mom. I haven’t a long time.” aku berbalik arah menatap jendela pesawat yang
sedang lepas landas ini.
“He will sad, dear” Mom juga berbalik arah untuk memesan
sesuatu kepada seorang pramugari. “Sorry, Mom. I’ll never do it again,
promise!” jawabku tanpa melepaskan pandanganku dari kaca jendela melihat
burung-burung yang berbaris rapi dengan sangat indah. Dan sepertinya Mom hanya
tersenyum kearahku.
*Dikamar Hotel*
Aku menempati kamar hotel yang lebih sempit dari Mom and
Daddy. Karena aku menempatinya hanya seorang diri jadi aku lebih memilih kamar
bercorak warna putih ini. Walau pun Mom and Daddy sempat banyak bertanya-tanya
hal yang menurutku kurang penting namun akhirnya mereka setuju dengan
permintaanku.
‘I lay my
love on you it’s all I wanna do. Every time I breathe I feel brand new. You
open up my heart, show me all your love and walk right through. As I lay my
love on you’ tiba-tiba handphone ku berdering. Ku baca nama dilayar dimonitor
handphone ku ‘Shane Filan’. Tanpa pikir panjang, aku langsung menerima telponan
darinya. (Sempat jingkrak-jingkrak dulu yaa.. hehehe :D)
“Halo, Shane?” sapa ku duluan. “Hay, honey?” jawab Shane
dengan lembut. “Why you call me, Shane? What happen? Oh ya, Sorry I forget to
say I’m in Paris now” ucapku gelisah. “Hahaha… Aku sudah tau kok, Emma” jawab
Shane masih dengan nada yang lembut.
“Oh, ya? Syukurlah… Disini sudah pukul 9 malam, Shane.
Perjalanan dari bandara ke hotel penginapanku cukup panjang bahkan memakan waktu
berjam-jam. How are you, Shane?” tanyaku.
“If you want to know my condition, you must open your
window now..” Shane berkata lembut. Perkataan Shane membuatku menjadi sungguh
penasaran sekaligus terkejut.
Aku menuju jendela satu-satunya dikamarku, lalu membukanya.
Wow! It’s a big amazing surprise! Aku terlonjak kaget sekaligus senang. Aku
menaruh handphone ku di telingaku kembali.
“Shane?!” aku memanggil namanya. “Turunlah kebawah
sebentar, Emma” aku langsung mematikan ponsel ku dan berlari menemui Shane.
*Dihalaman belakang hotel*
“Taarraaaa!!!! It’s my surprise!” Mark menyambutku duluan.
“Mark, thank you so much” aku memeluk Mark.
“Emma, maafkan kalau acting ku keterlaluan ya?” Bella
datang bersama Bryan. “Jadi kemarin itu cuman acting?” tanyaku. “Hahaha.. Aku
sudah mengikhlaskan Shane kok, karena sekarang aku sudah jatuh cinta pada salah
satu sahabat masa kecilmu ini” Bella memeluk Bryan.
“Jadi, kalian berdua sudah jadian?” mendengar pertanyaanku
Bella dan Bryan hanya tertawa.
“Sorry,
Dear. Kami tidak memberitahukanmu tentang ini” Mom and Daddy datang berjalan
padaku.
“Aku,
Kian, dan Mark juga sudah merelakanmu” sambut Nicky dari belakangku. Aku hanya
tersenyum dan memeluk Nicky.
“Kurasa, Shane juga ingin dapat pelukan darimu” Nicky
menaikan alisnya dan mengarahkan matanya pada Shane seolah menyuruhku segera
mendatangi Shane. Aku tersenyum dan langsung berjalan ke hadapan Shane.
“Emma, my honey and my love. I wanna grow old with you. So,
will you marry me honey?” Shane berlutut seraya menunjukkan sebuah cincin
permata padaku. Aku kaget sekaligut gembira.
“Aku tidak bisa, Shane!” jawabanku membuat semua yang ada
ditempat itu kaget. “Why?” Shane memegang kedua tanganku.
“Sssttt!!!! Dengarkan dulu sampai akhir! Aku tidak bisa
menolak permintaanmu itu, ‘cause I’m very love you and I wanna grow old with
you too” seketika setelah jawabanku itu Shane langsung memelukku erat dan
suasana dipesta ini sangat meriah.
“Thanks for my best friends and my parents… Thanks for you
too, God. Thanks, my birthday this year makes so amazing. I love you, God.
Thanks for all” ucapku dalam hati.
----------------------THE END----------------------
Terima kasih banyak telah
membaca cerita saya. Maaf jikalau ada kesalahan pada cerita, atau menyinggung
anda, atau pun ada memiliki kesamaan nama atau cerita. Dan saya minta maaf jika
cerita ini kurang menarik atau tidak menarik sama sekali atau bahkan membuat
anda bosan. Saya hanyalah manusia biasa dan bukanlah penulis professional, jadi
tolong dimaafkan yaa… Thanks before :)
Sekali lagi terima kasih
telah membaca cerita saya “BEST FRIEND OR LOVE” :)
Nama Pemeran Cerita :
Emma Nightwater = Pemeran
utama, seorang anak blasteran keturunan Indonesia & Irlandia yang orang tua
kandungnya bercerai. Awalnya dia tinggal dengan ayah kandungnya, namun dia
akhirnya memilih tinggal di Sligo, Irlandia bersama ibu kandungnya & ayah
tirinya yang juga seoorang dosen di tempat Emma berkuliah di Summerhill
College. Emma pun berganti marga keluarga mengikuti ayah tirinya.
Shane Steven
Filan = Orang yang disukai dan menyukai Emma. Shane juga
merupakan orang yang awalnya disukai oleh Bella, teman sepermainan Shane yang
kini juga sahabat Emma. Shane merupakan orang yang lembut.
Bella Sunshine = Sahabat Emma dan teman sepermainan Shane. Bella pernah
menyukai Shane, namun kini hatinya memilih teman sepermainan Emma yaitu Bryan.
Bella memiliki wajah yang ‘tak sempurna karena kecelakaan yang pernah
menimpanya sewaktu ia masih kecil.
Mr. Nightwater = Ayah tiri dari Emma. Seorang dosen di Summerhill
College.
Mrs. Nightwater = Istri dari Mr. Nightwater. Merupakan ibu kandung dari
Emma.
Mark Feehily = Seorang cowok tinggi dan tampan. Mark juga menyukai
Emma.
Kian Egan = Seorang cowok
tampan namun suka mencari perhatian dari Emma karena ia pun juga memiliki
perasaan special kepada Emma.
Bryan Mcfadden = Teman sepermainan Emma yang paling konyol. Wajahnya
yang tampan membuat Bella jatuh cinta padanya. Dia juga menyukai Bella, sahabat
Emma. Walau tingkahnya kekanak-kanakan, namun hatinya seperti malaikat.
Nicky Byrne = Cowok berwajah
imut & manis. Temansepermainan Emma dan Bryan. Menyukai Emma sejak masih di
Junior High School.
1 komentar:
Sensasionaisasi story good good good
Posting Komentar