*BEST FRIEND OR LOVE (8)*
“Dorrr…
hayoo ngapain bengong sendirian disini? Hehehe…” seseorang mengagetkanku dari
belakang.
“Nicky!!
Bryan!!” aku kaget dengan kedatangan Nicky & Bryan. Aku langsung memeluk
mereka dan menangis haru. Mereka pun memelukku dengan hangat.
“Cup
cup cup… Kakak jadi sedih lohh, kalau melihat adik-nya nangis… Hehehe… I really
really miss you, Emma” Brian menenangkanku. “Hahaha.. We miss you like crazy,
Emma… Kenapa kamu ‘tak beri kabar kalau sudah kembali ke Irlandia??” Nicky
bertanya padaku.
“Hahaha..
Kalian ini dari kecil nggak pernah berubah, ya.. Dewasa dikit dong…” tawaku
pecah gara-gara mereka. “Ceritanya panjang banget, Nic. Aku juga pindah ke
Sligo bukan kembali ke Dublin. Maaf, yaa..” Aku menjawab pertanyaan Nicky.
“Masa
sihh kamu nggak kangen kami? Padahal aku kangen banget sampai tiap hari
memikirkanmu…” tanya Bryan dengan ekspresi wajah anak kecil. “Hahaha… I miss
you so much, much, much…” jawabku geli yang disambut tawaan kami bertiga. Aku
benar-benar merasa bahagia jika bersama mereka. Mereka berdua adalah
orang-orang yang ‘tak pernah sekali pun menyakitiku sejak kecil.
“By
the way, kalian kok bisa disini?” tanyaku ke Bryan & Nicky. “Our dream
comes true, baby!!!” jawab Nicky & Bryan secara bersamaan. (Nicky &
Bryan kompak ^o^)
“Mimpi?
Ceritakan yang jelas dong. Aku bingung dan penasaran.” tanyaku lagi kepada
mereka berdua. Mendengar pertanyaanku, mereka malah main siun, permainan yang
menggunakan jadi kelingking, jempol, dan telunjuk yang biasa dimainkan
anak-anak. (Masa kecil terlalu bahagia… ckckck… ~(-o-)~)
“Yeyy!!!
Aku menang, jadi kamu yang jelaskan Mr.Nico… Hehehe” Bryan bersorak kegirangan
bahkan bisa dibilang heboh. (Benar-benar anak kecil -.-)
“Huft!!
Jadi begini, Emma. Kami sudah menjadi anggota Boyband dan member-nya berkuliah
disini. Kami mengikuti audisi mereka. Kami sekarang sudah cukup terkenal lohh.”
cerita Nicky. “Keren kan?! Keren kan?! Keren dong… Itu semua berkat
kegantenganku… Hahaha…” Bryan mulai terlihat heboh sendiri lagi dan
kata-katanya seperti biasa, selalu menyombongkan wajahnya yang memang tampan.
(Anak kecil tampan.. LOL)
“Hahaha..
Oh iya nama Boyband disini yang aku tau, kalau nggak salah namanya ‘IOU’.
Kalian bergabung dengan mereka? Berarti anggotanya ada 8 orang?” tanyaku ke
Nicky. Karena rasanya bakal sia-sia kalau bertanya kepada Bryan. (memang
terlihat Impossible bisa dijawab serius oleh Bryan -_-)
“Hmm..
Itu nama Boyband mereka yang dulu, sekarang semenjak audisi namanya sudah
diganti menjadi ‘Westside’. Dan personilnya hanya 5 orang yaitu aku, Shane, Kian,
Mark, dan teman kita yang paling heboh sendiri dari tadi tuhh.” Nicky menunjuk
ke arah Bryan yang masih heboh. Aku dan Nicky hanya tertawa geli melihat
tingkah Bryan. (kayaknya Bryan agak gimana gitu otaknya -_-)
*2 jam berlalu*
Aku
dan Nicky masih tertawa dengan candaan Bryan yang konyol dan membuat kami
berdua sampai sakit perut. Tiba-tiba… “Hey! Bryan?! Nicky?! Kalian sudah
datang? Kenapa ‘tak menghubungi kami, kami baru saja ingin menjemput kalian.
Emma?! Kamu kok terlihat begitu akrab dengan Bryan dan Nicky?” Shane memberikan
pertanyaan bertumpuk pada kami.
“Aku
bingung… Nanya satu-satu dong…” Bryan mengeluh. “Hahaha… Biar aku yang
menjelaskannya kepada Shane. Bryan lola sihh… hahaha…” aku menengahi
pembicaraan Brian dan Shane.
“Hmm…
Jadi, sebenarnya aku, Nicky Byrne, dan Bryan Mcfadden adalah sahabat sejak kami
masih kecil. Aku dulu bertetangga dengan mereka di Dublin. Tapi ketika lulus
dari tingkat Senior High School, aku pindah ke Indonesia.” Aku menceritakan
kepada semuanya. Tentu saja Shane, Kian, Mark, dan Bella kaget mendengar
ceritaku. (Gantian yang buat April Mop… hehehe… ^o^)
“Waahhh…
Adik-ku ternyata sudah tambah pintar. Peluk kakak dong…” Bryan memelukku yang
dianggapnya anak kecil. “Iihh… Bryan apaan sih?! Lepasin dong! Sesak nafas aku
nih! Nicky tolongin aku, Bryan nakal nihh!” aku mencoba melepaskan diri dari
Bryan dan meminta bantuan Nicky. (Bryan benar-benar kelebihan masa kecil -.-)
“Hahaha…
Bryan sudah dong. Kasihan Emma. Sudah lepasin.” Nicky membantuku melepaskan
diri dari Bryan. “Iya iya dehh.” Bryan akhirnya melepaskanku. Aku, Nicky, dan
Bryan kemudian tertawa bersama. Setelah puas tertawa kami melihat Shane, Mark,
Kian, dan Bella bengong melihat kami. Dan ekspresi mereka yang terlihat aneh
itu membuat aku, Nicky, dan Bryan kembali tertawa.
Setelah
puas tertawa, aku dan Nicky menutup mulut Bryan dan mengikat tangannya dengan
selotip agar ‘tak berbuat ulah lagi, lalu kami menyuruh Bryan untuk duduk di
kursi taman disebelah kami. (Ngapain bawa selotip ke Universitas?? -.-)
“OK.
Nicky silahkan ngomong.” setelah menyelesaikan persoalan Brian aku
mempersilahkan Nicky ngomong. “Hmm… Emma, kamu ikut kami ya ke studio?” Nicky
bertanya padaku. “Sorry, Nico. Aku nggak bisa, Daddy nanti marah. Sebentar lagi
Daddy pasti keluar. Sorry.” aku menolak ajakan Nicky dengan lembut.
‘Tin
tinn’ tiba-tiba suara klakson mobil berbunyi. Pengemudinya keluar dari mobil. “Emma!!”
dia berteriak memanggil namaku dengan nada kaget. (^-^)
#Anggap aja lagi ngomong pakai b.ing.. hehehe ^-^
# Lanjut Next Time lagi yaa... (^-^)
#Maaf, kalau boring (^-^)v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar