Rabu, 04 Juli 2012

Best Friend or Love (8)


*BEST FRIEND OR LOVE (8)*






“Dorrr… hayoo ngapain bengong sendirian disini? Hehehe…” seseorang mengagetkanku dari belakang.

“Nicky!! Bryan!!” aku kaget dengan kedatangan Nicky & Bryan. Aku langsung memeluk mereka dan menangis haru. Mereka pun memelukku dengan hangat.

“Cup cup cup… Kakak jadi sedih lohh, kalau melihat adik-nya nangis… Hehehe… I really really miss you, Emma” Brian menenangkanku. “Hahaha.. We miss you like crazy, Emma… Kenapa kamu ‘tak beri kabar kalau sudah kembali ke Irlandia??” Nicky bertanya padaku.

“Hahaha.. Kalian ini dari kecil nggak pernah berubah, ya.. Dewasa dikit dong…” tawaku pecah gara-gara mereka. “Ceritanya panjang banget, Nic. Aku juga pindah ke Sligo bukan kembali ke Dublin. Maaf, yaa..” Aku menjawab pertanyaan Nicky.

“Masa sihh kamu nggak kangen kami? Padahal aku kangen banget sampai tiap hari memikirkanmu…” tanya Bryan dengan ekspresi wajah anak kecil. “Hahaha… I miss you so much, much, much…” jawabku geli yang disambut tawaan kami bertiga. Aku benar-benar merasa bahagia jika bersama mereka. Mereka berdua adalah orang-orang yang ‘tak pernah sekali pun menyakitiku sejak kecil.

“By the way, kalian kok bisa disini?” tanyaku ke Bryan & Nicky. “Our dream comes true, baby!!!” jawab Nicky & Bryan secara bersamaan. (Nicky & Bryan kompak ^o^)

“Mimpi? Ceritakan yang jelas dong. Aku bingung dan penasaran.” tanyaku lagi kepada mereka berdua. Mendengar pertanyaanku, mereka malah main siun, permainan yang menggunakan jadi kelingking, jempol, dan telunjuk yang biasa dimainkan anak-anak. (Masa kecil terlalu bahagia… ckckck… ~(-o-)~)

“Yeyy!!! Aku menang, jadi kamu yang jelaskan Mr.Nico… Hehehe” Bryan bersorak kegirangan bahkan bisa dibilang heboh. (Benar-benar anak kecil -.-)

“Huft!! Jadi begini, Emma. Kami sudah menjadi anggota Boyband dan member-nya berkuliah disini. Kami mengikuti audisi mereka. Kami sekarang sudah cukup terkenal lohh.” cerita Nicky. “Keren kan?! Keren kan?! Keren dong… Itu semua berkat kegantenganku… Hahaha…” Bryan mulai terlihat heboh sendiri lagi dan kata-katanya seperti biasa, selalu menyombongkan wajahnya yang memang tampan. (Anak kecil tampan.. LOL)

“Hahaha.. Oh iya nama Boyband disini yang aku tau, kalau nggak salah namanya ‘IOU’. Kalian bergabung dengan mereka? Berarti anggotanya ada 8 orang?” tanyaku ke Nicky. Karena rasanya bakal sia-sia kalau bertanya kepada Bryan. (memang terlihat Impossible bisa dijawab serius oleh Bryan -_-)

“Hmm.. Itu nama Boyband mereka yang dulu, sekarang semenjak audisi namanya sudah diganti menjadi ‘Westside’. Dan personilnya hanya 5 orang yaitu aku, Shane, Kian, Mark, dan teman kita yang paling heboh sendiri dari tadi tuhh.” Nicky menunjuk ke arah Bryan yang masih heboh. Aku dan Nicky hanya tertawa geli melihat tingkah Bryan. (kayaknya Bryan agak gimana gitu otaknya -_-)




*2 jam berlalu*
Aku dan Nicky masih tertawa dengan candaan Bryan yang konyol dan membuat kami berdua sampai sakit perut. Tiba-tiba… “Hey! Bryan?! Nicky?! Kalian sudah datang? Kenapa ‘tak menghubungi kami, kami baru saja ingin menjemput kalian. Emma?! Kamu kok terlihat begitu akrab dengan Bryan dan Nicky?” Shane memberikan pertanyaan bertumpuk pada kami.

“Aku bingung… Nanya satu-satu dong…” Bryan mengeluh. “Hahaha… Biar aku yang menjelaskannya kepada Shane. Bryan lola sihh… hahaha…” aku menengahi pembicaraan Brian dan Shane.

“Hmm… Jadi, sebenarnya aku, Nicky Byrne, dan Bryan Mcfadden adalah sahabat sejak kami masih kecil. Aku dulu bertetangga dengan mereka di Dublin. Tapi ketika lulus dari tingkat Senior High School, aku pindah ke Indonesia.” Aku menceritakan kepada semuanya. Tentu saja Shane, Kian, Mark, dan Bella kaget mendengar ceritaku. (Gantian yang buat April Mop… hehehe… ^o^)

“Waahhh… Adik-ku ternyata sudah tambah pintar. Peluk kakak dong…” Bryan memelukku yang dianggapnya anak kecil. “Iihh… Bryan apaan sih?! Lepasin dong! Sesak nafas aku nih! Nicky tolongin aku, Bryan nakal nihh!” aku mencoba melepaskan diri dari Bryan dan meminta bantuan Nicky. (Bryan benar-benar kelebihan masa kecil -.-)

“Hahaha… Bryan sudah dong. Kasihan Emma. Sudah lepasin.” Nicky membantuku melepaskan diri dari Bryan. “Iya iya dehh.” Bryan akhirnya melepaskanku. Aku, Nicky, dan Bryan kemudian tertawa bersama. Setelah puas tertawa kami melihat Shane, Mark, Kian, dan Bella bengong melihat kami. Dan ekspresi mereka yang terlihat aneh itu membuat aku, Nicky, dan Bryan kembali tertawa.

Setelah puas tertawa, aku dan Nicky menutup mulut Bryan dan mengikat tangannya dengan selotip agar ‘tak berbuat ulah lagi, lalu kami menyuruh Bryan untuk duduk di kursi taman disebelah kami. (Ngapain bawa selotip ke Universitas?? -.-)

“OK. Nicky silahkan ngomong.” setelah menyelesaikan persoalan Brian aku mempersilahkan Nicky ngomong. “Hmm… Emma, kamu ikut kami ya ke studio?” Nicky bertanya padaku. “Sorry, Nico. Aku nggak bisa, Daddy nanti marah. Sebentar lagi Daddy pasti keluar. Sorry.” aku menolak ajakan Nicky dengan lembut.

‘Tin tinn’ tiba-tiba suara klakson mobil berbunyi. Pengemudinya keluar dari mobil. “Emma!!” dia berteriak memanggil namaku dengan nada kaget. (^-^)






 


#Anggap aja lagi ngomong pakai b.ing.. hehehe ^-^
# Lanjut Next Time lagi yaa... (^-^)
#Maaf, kalau boring (^-^)v

Tidak ada komentar: