Selasa, 03 Juli 2012

Best Friend or Love (7)


*BEST FRIEND OR LOVE (7)*








“Eh, Kian. Maksudnya Mark cemburu itu apa? Mark, apa maksud dari ucapan Kian tadi?” aku kaget dengan ucapan Kian.

“Kian! Maksud kata-katamu tadi apa?! Mark benarkah yang dikatakan Kian tadi?!” Shane tiba-tiba datang bersama Bella. Mark dan Kian hanya terdiam dan kaget dengan kedatangan Shane. “Kenapa kalian berdua diam?! Jawab pertanyaanku!!!” bentak Shane marah.

“Umm.. Shane, Kian tadi cuma bercanda aja. Jangan di masukkan ke dalam hati. Mana mungkin mengambil Emma dari kamu. Believe me!” Mark akhirnya membuka mulut. “Umm.. Iya, Shane. Aku tadi hanya bercanda saja, kok. Forget it!” Kian ikut menjelaskan.

“Umm.. Shane, Kian, Mark, Emma.. Jadi benar kalau Shane dan Emma sudah jadian?” tiba-tiba Bella bertanya. Pertanyaan Bella semakin membuatku pusing. Tiba-tiba kepalaku semakin pusing dan rasanya penglihatanku buram. Aku terjatuh, rasanya badanku lemas dan kepalaku berat. Yang ku dengar hanyalah suara mereka yang memanggil namaku dengan khawatir. (pingsan dehh ~(-.-)~)




*3 jam kemudian*
          Aku membuka mata. Aku heran dengan tempat ini. Aku merasa tadi masih didappur, tapi kenapa sekarang ada di kamar mewah ini. “Uhh.. Aku dimana ini?” tanyaku heran. “Kamu dikamar tamu rumah-ku. Kamu jangan banyak bergerak dulu. Lebih baik kamu istirahat saja. Aku akan membiarkanmu bicara berdua dengan Bella.” Mark kemudian pergi dan menutup pintu kamar.

          “Emma, kamu tau nggak kenapa aku menceritakan tentang Shane padamu?” Bella membuka percakapan dengan sebuah pertanyaan yang membuat jantungku berdebar. “Enggak” jawabku singkat. (Padat & Jelas.. LOL)

          “Emma, sebenarnya aku dan Shane itu sudah berteman sejak kecil. Tapi, aku tidak pernah bisa akrab dengannya. Dan bahkan teman-teman disekelilingnya pun selalu mengejekku dan membuat Shane ‘tak pernah ingin mengundangku ke pesta. Dan jika teman-temannya mulai mengejekku, Shane memang selalu membelaku tapi kemudian dia pasti pergi bersama teman-temannya itu. Sebenarnya, tiap membaca sebuah cerita kisah romantic aku selalu ingin bisa akrab dengannya dan pergi bersamanya. But now, I think it’s very impossible. Apa lagi semejak kedatanganmu dipesta itu sudah membuatku resah. Tapi, maaf aku tetap ‘tak bisa merestui hubunganmu dengan Shane, Emma” Bella bercerita dengan nada getir. Aku tau dia tersenyum padaku, tapi yang kurasakan adalah ketakutan akan kehilangan Shane.

          “Hmm.. Bella, kamu nggak perlu merestuinya. Aku akan mengakhiri hubunganku dengan Shane. Aku lebih memilih menjadi sahabatmu daripada melukai hatimu. Aku selalu memilihmu daripada Shane. Aku bisa mencari orang lain kok.” aku bangun dari tempat tidur dan memeluk Bella. (Berpelukkan.. hehehe.. #Gaya_Teletubies ^o^)

          “Kau yakin, Emma? Kamu dan Shane kan pasangan yang serasi.” tanya Bella. “Iya. I’m sure. I choose you, my friend” jawabku. “Thanks, Emma.” tangis Bella pecah.




*Keesokan harinya*
          “Shane!” aku menemui Shane yang sedang berjalan sendirian dari tempat parkir mobil. “Emma, ada apa?” Shane kaget dengan kedatanganku. “Emm.. Shane, aku mau bicara denganmu. Ini penting.” jawabku. “Hmm.. Baiklah” Shane bergumam.





*Di taman Universitas*
          “Apa yang mau kamu bicarakan, Emma?” Shane bertanya padaku. “Umm.. Shane, mungkin ini memang nggak adil untukmu. Tapi, kurasa hubungan kita cukup sampai disini aja. Aku sudah nggak mau melukai Bella. Aku sayang sama kamu, tapi aku ‘tak ingin ada yang tersakiti. Maaf, Shane..” aku akhirnya mengatakan juga pada Shane.

          “Tapi, Emma… Emma, kita sudah pernah membicarakan ini sebelumnya. Dan sekarang kenapa jadi seperti ini, Emma? Emma!” Shane mencoba mempertahankan hubungan kami. Aku pergi meninggalkan Shane dan menahan tangisanku. Keputusanku juga sudah bulat.






*Setahun kemudian*
          Sudah 1 tahun aku selalu menjaga jarak dari Shane, Mark dan Kian. Aku mencoba melupakan semuanya. Tapi, kenyataannya aku sangat kangen terhadap mereka semua. Yang membuatku kangen adalah kekonyolan Kian, kehangatan Mark, dan kelembutan Shane. Aku sangat merindukan mereka.

          “Emma! Emma!” Bella mengaburkan lamunanku. “Emma, aku tahu kamu kangen dengan mereka. Aku sudah nggak apa kok. Aku lebih sedih melihatmu selalu melamun. Aku akan bicarakan ini dengan Shane, kamu tunggu disini!” Bella berdiri dan menuju tempat Shane, Kian, dan Mark berkumpul. “Eh, Bella! Bella!” aku ingin mencegahnya.

          Bella  ‘tak menghiraukanku dan mulai mengobrol dengan Shane. Aku langsung mengambil tas-ku dan pergi dari kantin. (Dikacangin.. ckckck.. -.-)




*Di taman Universitas*
          “Aduhh!!! Bella ada-ada aja sihh… Kenapa harus bilang-bilang ke Shane, Mark, dan Kian. Bikin malu aja, dehh… Huft…” aku mengeluh dan menghela nafas. Tiba-tiba… “Dorrr… hayoo ngapain bengong sendirian disini? Hehehe…” seseorang mengagetkanku dari belakang.(^-^)





#Anggap aja lagi ngomong pakai b.ing ^-^
#Dilanjut Next Time yaa, guys (^-^)
#Maaf kalau ceritanya boring.. (^-^)v

Tidak ada komentar: