*BEST FRIEND OR LOVE (7)*
“Eh,
Kian. Maksudnya Mark cemburu itu apa? Mark, apa maksud dari ucapan Kian tadi?”
aku kaget dengan ucapan Kian.
“Kian!
Maksud kata-katamu tadi apa?! Mark benarkah yang dikatakan Kian tadi?!” Shane
tiba-tiba datang bersama Bella. Mark dan Kian hanya terdiam dan kaget dengan
kedatangan Shane. “Kenapa kalian berdua diam?! Jawab pertanyaanku!!!” bentak
Shane marah.
“Umm..
Shane, Kian tadi cuma bercanda aja. Jangan di masukkan ke dalam hati. Mana
mungkin mengambil Emma dari kamu. Believe me!” Mark akhirnya membuka mulut. “Umm..
Iya, Shane. Aku tadi hanya bercanda saja, kok. Forget it!” Kian ikut
menjelaskan.
“Umm..
Shane, Kian, Mark, Emma.. Jadi benar kalau Shane dan Emma sudah jadian?”
tiba-tiba Bella bertanya. Pertanyaan Bella semakin membuatku pusing. Tiba-tiba
kepalaku semakin pusing dan rasanya penglihatanku buram. Aku terjatuh, rasanya
badanku lemas dan kepalaku berat. Yang ku dengar hanyalah suara mereka yang
memanggil namaku dengan khawatir. (pingsan dehh ~(-.-)~)
*3 jam kemudian*
Aku membuka mata. Aku heran dengan tempat ini. Aku merasa
tadi masih didappur, tapi kenapa sekarang ada di kamar mewah ini. “Uhh.. Aku
dimana ini?” tanyaku heran. “Kamu dikamar tamu rumah-ku. Kamu jangan banyak
bergerak dulu. Lebih baik kamu istirahat saja. Aku akan membiarkanmu bicara
berdua dengan Bella.” Mark kemudian pergi dan menutup pintu kamar.
“Emma, kamu tau nggak kenapa aku menceritakan tentang Shane
padamu?” Bella membuka percakapan dengan sebuah pertanyaan yang membuat
jantungku berdebar. “Enggak” jawabku singkat. (Padat & Jelas.. LOL)
“Emma, sebenarnya aku dan Shane itu sudah berteman sejak
kecil. Tapi, aku tidak pernah bisa akrab dengannya. Dan bahkan teman-teman
disekelilingnya pun selalu mengejekku dan membuat Shane ‘tak pernah ingin
mengundangku ke pesta. Dan jika teman-temannya mulai mengejekku, Shane memang
selalu membelaku tapi kemudian dia pasti pergi bersama teman-temannya itu.
Sebenarnya, tiap membaca sebuah cerita kisah romantic aku selalu ingin bisa
akrab dengannya dan pergi bersamanya. But now, I think it’s very impossible.
Apa lagi semejak kedatanganmu dipesta itu sudah membuatku resah. Tapi, maaf aku
tetap ‘tak bisa merestui hubunganmu dengan Shane, Emma” Bella bercerita dengan
nada getir. Aku tau dia tersenyum padaku, tapi yang kurasakan adalah ketakutan
akan kehilangan Shane.
“Hmm.. Bella, kamu nggak perlu merestuinya. Aku akan
mengakhiri hubunganku dengan Shane. Aku lebih memilih menjadi sahabatmu
daripada melukai hatimu. Aku selalu memilihmu daripada Shane. Aku bisa mencari
orang lain kok.” aku bangun dari tempat tidur dan memeluk Bella. (Berpelukkan.. hehehe.. #Gaya_Teletubies ^o^)
“Kau yakin, Emma? Kamu dan Shane kan pasangan yang serasi.”
tanya Bella. “Iya. I’m sure. I choose you, my friend” jawabku. “Thanks, Emma.” tangis
Bella pecah.
*Keesokan harinya*
“Shane!” aku menemui Shane yang sedang berjalan sendirian
dari tempat parkir mobil. “Emma, ada apa?” Shane kaget dengan kedatanganku. “Emm..
Shane, aku mau bicara denganmu. Ini penting.” jawabku. “Hmm.. Baiklah” Shane
bergumam.
*Di taman Universitas*
“Apa yang mau kamu bicarakan, Emma?” Shane bertanya padaku.
“Umm.. Shane, mungkin ini memang nggak adil untukmu. Tapi, kurasa hubungan kita
cukup sampai disini aja. Aku sudah nggak mau melukai Bella. Aku sayang sama
kamu, tapi aku ‘tak ingin ada yang tersakiti. Maaf, Shane..” aku akhirnya
mengatakan juga pada Shane.
“Tapi, Emma… Emma, kita sudah pernah membicarakan ini
sebelumnya. Dan sekarang kenapa jadi seperti ini, Emma? Emma!” Shane mencoba
mempertahankan hubungan kami. Aku pergi meninggalkan Shane dan menahan tangisanku. Keputusanku juga
sudah bulat.
*Setahun kemudian*
Sudah 1 tahun aku selalu menjaga jarak dari Shane, Mark dan
Kian. Aku mencoba melupakan semuanya. Tapi, kenyataannya aku sangat kangen
terhadap mereka semua. Yang membuatku kangen adalah kekonyolan Kian, kehangatan
Mark, dan kelembutan Shane. Aku sangat merindukan mereka.
“Emma! Emma!” Bella mengaburkan lamunanku. “Emma, aku tahu
kamu kangen dengan mereka. Aku sudah nggak apa kok. Aku lebih sedih melihatmu
selalu melamun. Aku akan bicarakan ini dengan Shane, kamu tunggu disini!” Bella
berdiri dan menuju tempat Shane, Kian, dan Mark berkumpul. “Eh, Bella! Bella!”
aku ingin mencegahnya.
Bella ‘tak
menghiraukanku dan mulai mengobrol dengan Shane. Aku langsung mengambil tas-ku
dan pergi dari kantin. (Dikacangin.. ckckck.. -.-)
*Di taman Universitas*
“Aduhh!!! Bella ada-ada aja sihh… Kenapa harus
bilang-bilang ke Shane, Mark, dan Kian. Bikin malu aja, dehh… Huft…” aku mengeluh
dan menghela nafas. Tiba-tiba… “Dorrr… hayoo ngapain bengong sendirian disini? Hehehe…”
seseorang mengagetkanku dari belakang.(^-^)
#Anggap aja lagi ngomong pakai b.ing ^-^
#Dilanjut Next Time yaa, guys (^-^)
#Maaf kalau ceritanya boring.. (^-^)v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar