*BEST FRIEND OR LOVE (3)*
“Emma,
ada yang mau aku omongin. Tapi, jangan bilang siapa-siapa ya. Ini rahasia
antara kita." Bella berbisik kepadaku. “Oke. Apa itu?” tanyaku. “Tapi,
janji ya jangan bilang siapa pun!” pinta Bella. “Iya iya.. Tenang aja.. Cerita
aja..” jawabku.
“Di
Universitas ini ada nama boyband populer ‘6 As 1’. Aku menyukai salah satu
personilnya. Dan orang yang bersamamu tadi itu Kian Egan, Kian merupakan salah
satu personil ‘6 As 1’…” Bella mulai bercerita. “Eh, Kamu jatuh cinta sama Kian
Egan??!!!” aku menyela cerita Bella. (Kebiasaan buruk -_-).
“Iiihh,
kamu ini! Aku belum selesai ngomong udah dipotong. Dengarin sampai selesai dulu!
Bukan Kian yang ku suka. Orang yang ku suka itu Shane Filan, teman Kian. Shane
juga termasuk personil ‘6 As 1’ bersama Kian. Mereka populer banget di
Universitas ini. Dan kamu salah satu cewek yang beruntung dapat berbincang
dengan dia dari sekian banyak fans cewek mereka.” Bella mengakhiri ceritanya.
Beruntung?
Cewek beruntung? Yang ada juga aku termasuk cewek sial bertemu dia. Haduhh!!
Lagian kenapa Bella cerita sama aku, sih. Aku ‘kan nggak kenal sama tu cowok.
Tapi, penasaran juga sih. (Aneh -_-).
“Emm..
Emang apa yang membuatmu jatuh cinta sama shine, eh.. Sono, eh.. Supriyotno,
eh.. (tambah ngawur -_-) pokoknya sama tu cowok.” tanyaku ke Bella. (Kebiasaan
pikun nama orang! Tapi, nama Bella ingat dalam sekejap -.-)
“Nama
itu Shane tau! Shane Steven Filan!” jawab Bella kesal. “Iya iya.. Jadi apa yang
membuatmu menyukainya?” tanyaku. “Aku menyukainya karena dia tu nggak pernah
mengejekku, yang ada malah dia membelaku. Shane juga nggak pernah memarahi
wanita. Wajah Shane pun sangat tampan bagaikan dewa. Suara dan kata-katanya pun
lembut seperti suara burung-burung yang bernyanyi merdu” cerita Bella kepadaku.
Mulai deh kebiasaan para wanita kalau sudah ngomongin orang yang disuka sampai
berkhayal. (Emang dia sendiri lain wanita -.-)
Aku
jadi penasaran ingin melihat langsung tu cowok. Seperti apa sih orang yang
sudah membuat Bella jatuh cinta sampai berkhayal tingkat tinggi kayak gini.
“Eh,
kamu nggak malu jalan sama dia. Nanti kamu tertular virus darinya, loh. Kan
sayang banget wajah cantik dan manis sepertimu berubah menjadi monster.” tiba-tiba
seorang cowok menghadangku dan mengagetkanku. Tuhh, lagi-lagi bikin surprise
nggak bilang-bilang. (emang ada ya surprise yang bilang-bilang ~,~) .Tapi
kenapa dia ngomong gitu ke aku?
Aku
melihat ke arah Bella. Aku melihatnya menunduk. Hmm.. aku tau sekarang. “Hey!
Pengecut banget sih jadi cowok! Kamu cowok atau banci, sih? Beraninya cuman
sama kaum yang lemah. Jangan mentang-mentang wajahmu tampan, terus kamu bisa
seenaknya ngejek temanku. Didunia ini nggak ada manusia sempurna, termasuk dirimu.
Jangan merasa sempurna.” Amarahku ke cowok nggak jelas itu. Banyak mahasiswa
yang melihat ke arah kami.
“Sudah
Emma. Sudah.. Kamu nggak tau kan siapa dia.. Tenang dulu. Aku nggak apa kok.”
Bella menenangkanku. Bella menarikku pergi dari tempat itu. Dan kulihat cowok
itu dan teman-temannya hanya terdiam melihatku pergi.
“Emma,
kamu tau nggak siapa cowok tadi?” tanya Bella kepadaku. “Enggak” aku menjawab
dengan nada masih kesal. “Hmm.. Aku berterimakasih banyak ke kamu. Tapi, cowok
yang kamu marahin tadi itu Mark Feehily, Mark juga merupakan personil ‘6 As 1’.
Kamu bisa di labrak fans mereka.” jawab Bella resah.
“Aku
nggak salah kok. Aku memang agak nekat,sih. Tapi, yang ku lakukan itu benar.
Dia memang sudah kelewatan.” jawabku santai. (Maafin aku Mark u.u)
*Di ruang kelas*
“Emma!” suara seorang cowok mengagetkanku yang sedang
membaca buku. Pagi ini aja sudah 4 kali aku dikagetin. Lama-lama ku ganti
beneran nama Universitas ini. Aku menoleh kebelakang “Apa?” ternyata tu cowok
lagi “Kamu lagi. Apa sih Kian?!” jawabku sewot.
“Hahaha.. Kamu jutek juga, ya. Bahkan kalau marah ngeri.
Padahal kamu wajahmu kan manis.” kata Kian. “Huh! Terserah kamu mau comment apa
tentang kepribadianku, itu hak-mu. Tapi, aku nggak bakalan ngerubah sifatku. It’s
me, dan aku menyukai diriku apa adanya. Udah puas dengar jawabanku. Lagipula
ngapain kamu duduk disini, bukannya kemarin dibelakangku itu cewek?!” aku
bertanya balik.
“Oke oke. Aku pindah. Jangan marah dong. Aku cuman bercanda
aja.” jawab Kian memohon.
*Bel tanda mata kuliah
hari ini selesai telah berbunyi*
Aku menuju pintu keluar. “Hay! Maaf ya soal yang tadi pagi.
Aku cuman bercanda aja. Tapi, soal wajahmu itu aku serius lohh” ucap seorang
cowok yang tadi pagi membuat amarahku meledak. Sekarang udah ke-5 kalinya aku
kaget. Ini Universitas apaan sihh, kok mahasiswanya pada kayak gini. (Nggak
sadar kalau diri sendiri termasuk mahasiswa di Summerhill College ‘o’)
“Nggak ada yang perlu dimaafkan. Jika kamu memang menyesal,
seharusnya kamu meminta maaf-nya ke Bella aja. Tuh dia ada dikelas. Udah ya,
aku mau pulang. Permisi.” ucapku santai. (cepat kesal, tapi cepat memaafkan.
Ajaib kan? ^o^)
“Hey Mark!” teriak seorang cowok lagi. Ini sudah yang ke-6
aku kaget. Sebel, sebel, sebel. “Shane?” tiba-tiba Bella keluar dari kelas. Ini
ke-7 loh yaa. Ke-7!! AprilMop!! (belum, belum.. April masih setengah bulan
lagi. ~,~)
“Loh, jadi kamu yang namanya Shane?” tanyaku mengarah ke cowok
yang baru muncul itu. (emang setan -_-“)
“Eh, iya. Benar, aku Shane. Eh, kamu kan cewek yang waktu
itu?” jawab Shane. (^-^)
#Anggap aja lagi ngomong pake b.ing ^-^
#Lanjut Next Time, ya (^-^)
#Maaf kalau bikin boring (^-^)v
#Lanjut Next Time, ya (^-^)
#Maaf kalau bikin boring (^-^)v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar